Siang ini kembali kutapakkan jemariku
dihamparan tuts – tuts huruf yang berjajar rapi
Fikiranku menerawang lepas menembus
batas
Pada bentangan kertas putih kutuangkan
kata bernada syair kehidupan
Tentang janji – janji bakti yang kulayangkan
teruntuk dua permata hati
Ayah... Ibu... Aku ingin bicara
Mengurai kata menoreh cerita
Malam tadi telah ku khusukkan do’aku
diatas sajadah berwarna biru
Derai airmata tumpah ruah mengiringi
segala pengharapanku
Ayah...
Aku tau engkau begitu lelah
Menyusuri jalanan, terpanggang gugusan
matahari yang maha panas
Luruh bersama debu yang memekati kulit
hitammu
Ayah...
Pada guratan diatas garis lengkung
matamu kutemui ratusan gelembung – gelembung perjuangan
Basah, pecah, mengalir mengikuti detak nadi
Luruh hingga ujung jemari
Ayah...
Evolusi rambutmu bak ungkapan yang tak
bersuara
Membungkam tajam getir yang menghujam
Akan sajak hidup beberapa waktu silam
Memahat kisah bersama ibunda
Ibuku... Pelita hatiku...
Lembut lakumu membuai rindu
Mendendangankan alunan detak jantungmu
Ibuku... Pejuang hidup dan matiku
Pada bening matamu kudapati cahaya
berpendar rapi
Menyinari segala penjuru hati
Terang benderang menyibak malam yang
sepi
Kudengar ada tangis yang menggema
Membahana memenuhi sudut ruang sederhana
Disana...
Namaku fasih dilafalnya
Ayah dan ibuku... Peneduh segala risauku
Kini usiaku menginjak dewasa
Dan sudah kupaparkan segala mimpiku
Mimpi untuk kalian dua permata hatiku
Jika esok aku telah benar – benar tumbuh
menjadi dewasa
Akan ku kuatkan diri untuk berpijak
Agar kalian dapat sejenak lepas dari
gunungan beban
Bernafas lega dalam atmosfir
Ayah... Ibu...
Bumi akan terus berputar
Aku akan bangkit dalam semangat yang
berkobar
Tegar setegar batu karang
Ayah... Ibu...
Duduklah dirumah
Menikmati secangkir kopi khas buatanku
Umpamakan diri kalian sebagai pasangan
baru
Pada bait terakhir disyair usangku
Kuhaturkan sejuta kata terimakasih
Terimakasih atas hantaran menuju lembah
tinggi bernama kedamaian
Terimakasih untuk pahit getir yang kalian
tempuh untukku
Sedari dulu... Kini hingga nanti...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar