Surat
untuk calon anakku... (Surat Kedua)
Teruntuk
calon mujahid umi
Dear
malaikat kecil kesayangan umi...
Lihatlah
nak , pagi ini matahari begitu menghangatkan tubuh umi . Kini umi sedang duduk
menatap layar laptop menguraikan kelucuan kamu yang takkan pernah ada habisnya
. Biar umi saja yang melukiskan sosokmu , dan kamu tetap bobo manis disitu
yaa.. Kamu tak perlu takut , ada umi yang akan menemanimu .
Duhai
malaikat kecil yang belum mampu umi sentuh...
Bersabarlah
nak , kurang dari sembilan bulan kita pasti akan bertemu . Jangan kaget jika
nanti kamu telah lahir lalu melihat sosok umimu . Karna umi tidak berparas
cantik nak... umi tidak bermahkotakan berlian... Umi tidak memakai gaun emas...
Umi hanya manusia biasa dan tidak berasal dari orang terpandang .
Anak
umi yang lucu...
Kamu
memang belum tercipta untuk umi . Bahkan ketika umi menulis ini pun umi belum
bisa memastikan siapa sosok abimu . Yang jelas umi menyayangimu sejak umi masih
menjadi sepertimu . Maafkan umi yang belum bisa mendekapmu saat malam
mendinginkan tubuh kecilmu . Umi tidak bisa berbuat apa – apa sayang... selain
mempersiapkan diri umi untuk menjadi lebih baik supaya dapat menjadi panutanmu
kelak . Yakinlah nak , kini umi dan abimu disana sedang mengusahakan yang
terbaik untukmu , agar esok jika kamu telah nyata ada umi dan abi bisa menjadi
orang tua penuh waktu bukan orang tua akhir pekan . Begitukan nak yang kamu
mau?
Sayangku
yang belum bernama...
Rasa
sayang umi takkan pernah terputus untukmu . Betapa umi ingin kamu tumbuh
menjadi anak yang tangguh . Umi memang seperti ini adanya , tapi umi tidak akan
menyerah begitu saja dalam menjaga dan membesarkanmu . Saat umi mengetik surat
ini umi memang tidak tau pasti kapan Allah akan menganugerahkanmu kepada umi .
Tapi percayalah sayang pertemuan itu pasti akan nyata . Umi pasti akan
menimangmu dengan penuh kelembutan berbalut kasih sayang .
Duhai
peri kecil yang manis...
Maafkan
umi jika nanti kamu telah lahir umi banyak menuntutmu . Percayalah sayang , umi
hanya ingin kamu menjadi anak yang baik dari segala sisi . Anak yang dapat umi
banggakan dan tetap berjalan lurus sesuai aturan . Hanya itu sayang... Umi
janji akan selalu membuatmu merasa nyaman dengan pangkuan dan belaian atas
semua yang umi ajarkan . Berdo’alah sayang , Allah pasti akan mempertemukan
kita diwaktu yang tepat .
Umi
cukupkan sampai disini surat umi ya naak... Semoga Allah selalu melindungi kita
hingga pertemuan itu tiba dan setelahnya...
Peluk
hangat penuh cinta
Umi